Love is Allah :)
“Jantungku berdetak sangat cepat saat kau katakana ‘aku 

menyayangimu tanpa lasan apapun’ “

#my Dear
Love is Allah :)
"Keadaanku akan selalu baik saja asal aku menlihat senyumnya, 

sesederhana itu”


#F.M.H
Love is Allah :)

Sedetik mataku menangkap sesosok wajah indah
Wajah lusuh terpaut lelah
Setetes demi setetes peluh itu mengaliri paras itu
Matamu berteriak lelah
Lelah menatap, lelah berkedip
          Senyummu seolah harapan
          Harapan yang tak pernah kutahu artinya
          Kau tatap aku dengan ribuan tanda Tanya
          Tanya apakah aku memiliki rasa itu?
          Rasa yang sama seperti yang kau rasakan padaku?
Cinta kah itu?
Sayangkah itu?
Aku tak pernah tahu
Kau ungkapkan perasaan mu saat kau hamper melupakan aku
Dengan mengucapkan kata “pernah”
Love is Allah :)

         Pagi ini cukup cerah, sangat cerah bahkan. Tapi sejujurnya aku malas untuk sekolah pagi ini. Ntah karena apa? Mungkin karena ada Dia. Fathurari Amran. Manusia paling ngeselin, ngerepotin, dan sombong di sebelas IPA 5, lebih tepatnya teman sekelasku. Sumpah deh, itu orang sombong banget. Sok anggar pintar lah, tajir lah, apalah, bahkan sok ganteng (emang ganteng deh). Apalagi ke aku, kalau liat muka aku bawaan dia tu sensi mulu. Pengen deh aku tonjok.
“Farah, bangun nak. Nanti kesiangan loh.” Mamaku menggedor – gedor pintu kamarku sambil berteriak. Dengan amat berat hati aku bangun dan Bruuk! “Ya ampun Farah, cerobohmu ini kok gak hilang–hilang ya?” gerutuku. Aku mengusap–usap kepalaku dan menguap sambil berjalan menuju kamar mandi.
***
         aku orang pertama yang datang dikelasku. Tak apa, setidaknya aku bisa melamun sebentar.
“heh cewek aneh, ini kan masih pagi. Tapi udah melamun aja. Dasar!” aku tersentak. Kulihat orang yang baru saja menghentikan lamunan ku. Dan, Ari. Ternyata dia. Aku hanya diam tak menanggapi. Aku hanya tak ingin membuat kelas riuh dengan ulah amarahku. Ari masih menatapku tajam seolah aku adalah sarapan paginya.
“kok diam? Biasanya ngamuk?” Ari meledek ku.
“mau ak diam ataupun ngamuk masa, apa urusan mu tuan?” ujarku berusaha tenang. Asli, ini orang ngeselin lho.
“kok ada ya orang kayak lo?”
“buktinya ada, kan? Sarap,” aku mulai panas.  Aku gak ngerti, apa mau anak ini.
“siapa yang lo bilang sarap? Dasar cewek aneh.”  Aku tak ingin melanjutkan pertengkaran ini. Dia masih menatapku lekat-lekat. Akhirnya aku pergi dari kelas.
***
BRUAKKK!!!
        Dan sekali lagi aku jatuh, di depan kelas. Namun kali ini memakan korban. “lain kali jalan itu lihat-lihat ya Farahany, hati-hati, jangan ceroboh.” Suaranya lembut. Siapa korban ku ini? ku doangak kan kepalaku dan, ha? Apa? Ari? Kok Ari? Kenapa harus dia? Tapi nada bicaranya? Cowok paling sombong seantero sekolah bicara dengan nada lembut? Sama aku? Serius? Mimpi nih.
      “eh, maaf-maaf! Tadi aku buru-buru, jadi gak lihat jalan. Maaf!” malu deh aku, aku hanya menundukkan wajahku, tidak ingin Ari melihat wajahku yang mungkin sudah seperti kepiting rebus ini.
      “bukannya kamu memang selalu ceroboh ya? Dasar!” haah? Yaampun baru aja dipuji dalam hati, eh udah songong lagi. Jujur banget sih ini orang.
      “terus, emang ada masalah sama kamu kalau aku itu ceroboh? Apa urusannya sama kamu?” celetus ku. Eits, dia senyum. Ampun, dia kenapa? Aduh, kok jadi degdegan gini ya? Jangan-jangan?
     “kamu manis ya? Pinter, baik, sayang ceroboh. Tapi gak apa-apa, aku suka kok cewek kaya kamu.” Tuturnya dengan senyum yang,  aduh, memikat banget. Ucapannya tadi, bener gak ya? Aih!
     “kamu ngelantur ya? Ngomong apa barusan?” sejutek mungkin.
     “kenapa harus sejudes itu, cewek cantik itu harus nya bersikap lembut. Aku hanya jujur, salah? Gak pernah ngerasa ya kalau selama ini aku perhatikan? Atau kamu emang gak pernah tau kalau aku ada di kelas itu?” tanyanya beruntun. Yaampun, aku benci dapat pertanyaan yang gak ada stasiunya seperti ini. Tapi apa bener dia suka sama aku. Kalau aku, suka gak ya sama dia?
     “kamu mau gak jadi pacar aku?”
DOR!
Aduh, dia nembak. Ampun, aku gak tau mau jawab apa?
      “terus kenapa kamu selama ini sering ledekin aku? Ngejahilin aku? Ngerepotin aku dengan segala macam tingkah kamu?” aku mulai jengkel dan, bingung!
      “habisnya aku sudah hilang akal untuk cari perhatian kamu yang cuek banget ke aku. Yaudah aku gunain cara itu dan, ampuh.!” Dia tersenyum.
      “iya, ampuh banget buat aku sebel mati-matian sama kamu,”
     “jadi gimana jawaban kamu?” dia nanya lagi. Bingung! Jawab apa ya aku? Iya? Gak? Tapi dia cakep kok. Matanya coklat bening, rambutnya lurus cepak, tinggi, pinter pula.Mendekati sempurna deh.
     “aku mau, tapi aku kan belum kenal kamu.” ragu aku.
     “itulah pacaran, masa penjajakan dan perkenalan. Jadi kamu mau?” dia nyengir. Ampun deh.
      “iyaaap, aku mau.” Aku tertawa malu.
      “dan sekarang. Gadis berambut panjang, bermata coklat, dengan senyum indah ini telah jadi milikku. Ahahaha.” Dia tertawa puas. Ternyata oh ternyata. Ini lah indahnya putih abu-abu. Penuh dengan warna pengalaman. Dan dia, dan dia. Cuma dia!
Love is Allah :)

Sesempurna dunia pun cintaku, hanya angin sepoi yang lewat di panasnya hatimu. Karna bagimu, cintaku tak mampu menyegarkan dahaga mu dari kehausan kasih.  Kapan pun itu kan kutunggu jika akhirnya kau tuangkan seutuh air cintamu kedalam hatiku yang kekeringan.
Love is Allah :)


Sejak kapan aku mencintai mu? Tak pernah aku tahu. Jikalau pun aku tahu, aku tak ingin tahu kapan itu jika itu akan menghapus rindumu di teras hatiku.

Love is Allah :)

Goresan cintamu dihatiku, itu yang kuharap. Tak perduli menyakiti, disayat pisau mu pun aku rela. Jika kau torehkan cintamu disecarik kertas hatiku.
Love is Allah :)

Gelap melandaku, membutakan ku akan mu. Menutup harap  aku mencintamu. Sejalang itukah cintaku hingga rumah hati mu tak sedikitpun membuka nya untuk rindu cintaku.
Love is Allah :)
Rintik air mata mengalir di pipi. Menggetarkan jiwa, seolah terombang ambing dalam deburan ombak penderitaan. Kapankah kau tahu bahwa hati ku ini hanya kupersembahkan untuk mu?
Harus sebanyak apa lagi air mata yang ku teteskan agar kau mengerti ingin hatiku ini?

of you #S